Pentingkah linguistik bagi kehidupan??

Berbicara tentang linguistik pasti di benak kita akan tersusun oleh kata-kata seperti ucapan, kata-kata, bahasa – semuanya begitu terintegrasi ke dalam budaya dan keberadaan kita sehingga hampir mustahil untuk membayangkan seperti apa hidup ini tanpanya.

Bagaimana kita bisa berhubungan dengan siapapun tanpa kemampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal dan membagikan pemikiran kita kepada mereka?

Hal ini mungkin terjadi jika kita melibatkan emosi atau memainkan emosi sebagai peran utama dalam komunikasi. Bagi saya, beberapa emosi terdalam dan pengungkapannya berhubungan antar sesama dan yang paling berharga adalah yang tidak membutuhkan kata-kata. Hal ini dapat kita jumpai pada lagu-lagu dengan melodi anggun yang memberi saya semacam kebahagiaan berbeda dengan kegembiraan yang didapat melalui lagu-lagu yang disertai oleh vokal.

Saat-saat hening dan hal-hal yang tidak terucapkan itulah yang dapat berdampak paling besar pada suatu hubungan.

Ada sesuatu yang baru jika kita membayangkan kehidupan tanpa kata-kata — kehidupan dimana Anda tidak dapat disesatkan oleh labirin bahasa. Kata-kata dapat digunakan dan manjadikan kita bingung, berbohong, menyesatkan – tanpanya, satu-satunya hal yang tersisa bagi kita untuk mengkomunikasikan maksud dan karakter kita adalah tindakan kita.

Satu tindakan dapat melukiskan gambaran yang lebih jelas tentang karakter seseorang daripada seribu kata yang diucapkan.

Pikiran atau kata-kata seseorang memiliki kekuatan yang tidak pernah mampu dipegang oleh ucapan (lisan atau tulisan). Orang yang memiliki karakter kuat dapat mengetahui kapan sebaiknya tidak mengatakan sesuatu dan disisi lain dapat dengan tepat mengungkapkan sesuatu.

Kata-kata dan bahasa memisahkan kita – hal ini adalah penghalang yang dapat dibentuk seseorang kepada orang lain sehingga tidak dapat saling berhubungan lagi. Sering kali kita memandang rendah orang-orang yang tidak dapat menggunakan bahasa dan kata-kata dengan benar. Kata-kata dan bahasa dapat digunakan untuk menyakiti orang, dan membingungkan orang lain. Jika hal ini terjadi tentu akan membuat luka dan membekas bagi orang lain.

Jadi, apakah hidup tanpa kata-kata akan sulit?

Saya pikir ada baiknya untuk dunia yang lebih baik — hal ini terjadi bagi orang-orang yang  membangun hubungan dengan sesame agar lebih bermakna dan menggunakan emosi pad konteks yang tepat  yang didalamnya tidak ada kata-kata.

Saya pikir pengalaman manusia bisa lebih intens, lebih dipikirkan, dan lebih berdampak jika kata-kata tidak digunakan. Ya, orang masih bisa melakukan hal-hal seperti kebencian dan kebohongan melalui tindakan, tetapi pikirkan betapa lebih sulitnya bertindak dengan cara ini daripada sekadar mengatakan atau menuliskanya. Dunia tidak akan berakhir jika masyarakatnya selalu terhubung oleh kesantunan dalam berkata.

Oleh: Reny Rahmalina
Mahasiswa doktoral di prodi Linguistik, Universitas pendidikan Indonesia, Bandung.

2 Comments to “Pentingkah linguistik bagi kehidupan??”

  1. Truly insightful….looking onward to visiting again. dosil sans ordonnance prix élevé

  2. Exceptionally individual friendly site. Enormous information offered on few clicks. achat de carvedilol

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *