Sumber: https://jateng.harianhaluan.com/news/2168591376/youtuber-guru-gembul-sebut-orang-sunda-malas-sebut-huruf-f-profesor-linguistik-upi-fitnah
Youtuber Guru Gembul sebut orang Sunda malas menyebutkan huruf ‘F’. Hal tersebut diungkapkan pada podcast bersama dengan Helmi Yahya.
“Orang Sunda itu bukan nggak bisa nyebut ‘F’, tapi malas nyebut ‘F’,” kata Guru Gembul dikutip HaluanJateng.com pada Kamis, 27 April 2023.
Seperti yang diketahui, Orang Sunda memang dikenal sulit untuk mengucapkan huruf ‘F’ pada kesehariannya. Kerap kali dijumpai masyarakat Sunda menyebut huruf ‘F’ dengan huruf ‘P’.
Pernyataan Youtuber Guru Gembul yang mengatakan bahwa orang Sunda malas menyebut huruf ‘F’, itu langsung dibantah oleh Profesor Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Eri Kurniawan.
Eri Kurniawan menjelaskan bahwa pernyataan Guru Gembul tersebut adalah salah besar. Menurutnya anggapan bahwa orang Sunda malas menyebut huruf ‘F’ adalah fitnah.
“Dengan alasan yang sama Guru Gembul akan juga mengklaim bahwa alasan orang Jepang dan Korea tidak bisa membedakan huruf ‘L’ dan ‘R’ adalah karena mereka malas,” kata Prof Eri.
Justru menurut Prof Eri, orang Jepang dan Korea adalah orang-orang yang paling terkenal sebagai sosok dengan karakter pekerja keras.
Profesor linguistik Universitas Pendidikan Indonesia tersebut menjabarkan bahwa alasan orang Sunda tidak bisa menyebutkan huruf ‘F’ bukanlah karena malas.
Prof Eri menyebut alasan lain dari penyebutan huruf ‘F’, hal itu karena huruf tersebut tidak ada pada bunyi kata di bahasa Sunda.
“Bunyi ‘F’ tidak bisa dilafalkan secara spontan oleh orang Sunda karena bunyi itu bukan bagian dari fonem bahasa Sunda,”
“Artinya bunyi ‘F’ tidak ada dalam daftar bunyi konsonan dalam bahasa Sunda,” tambahnya.
Ia juga memberikan contoh kata ‘fitnah’ yang seringkali digunakan untuk membercandai orang Sunda.
Menurutnya, kata ‘fitnah’ sendiri dipinjam dari bahasa Arab dan ia juga meminta masyarakat untuk mencari sendiri kata dalam bahasa Sunda yang berawalan dengan huruf ‘F’.
“Karena bunyi ‘F’ tidak ada dalam daftar bunyi asli bahasa Sunda, wajar saja kalau orang Sunda akan mencari padanan bunyi terdekat,”
“Karena titik artikulasi ‘F’ itu bilabial, maka bunyi terdekatnya adalah ‘P’,” pungkas Prof Eri.
Alasan fonologis menjadi penyebab mengapa orang Sunda kerap kali menyebut kata dengan huruf ‘F’ dengan huruf ‘P’.
Hal tersebut yang juga menjelaskan mengapa orang Jepang dan Korea sulit membedakan huru ‘L’ dan ‘R’, serta orang Arab yang tidak bisa menyebutkan huruf ‘P’ dan menggantinya dengan ‘B’.***